Turundi halte busway Gambir. Nyeberang ke Galeri Nasional (Galnas) Jalan Medan Merdeka Timur.
PendaftaranKartu Layanan Gratis Transjakarta (TJ Card) 26 Januari 2022. Pendaftaran Kartu Layanan Gratis Transjakarta (TJ Card) untuk pendaftaran baru, kartu hilang dan kartu rusak, saat ini hanya melayani melalui pendaftaran online di klg.transjakarta.co.id. 1. Persyaratan daftar Baru: KTP, Pas Foto, KK dan dokumen pendukung masing2 kategori. 2.
7Rute Transjakarta Gratis Edisi Libur Natal Dan Tahun Baru. Naik Mrt Jakarta Bisa Jalan Jalan Di 10 Destinasi Wisata Ini. Transjakarta Perpanjang Operasional Bus Wisata Gratis Ini Jadwalnya. Naik Bus Tingkat Gratis Keliling Jakarta Begini Caranya Kaskus. Kebudayaan Indonesia Ada Disana Ulasan Museum Nasional.
Vay Tiền Nhanh. - Bus Transjakarta koridor L13E mulai beroperasi dengan jurusan Halte Puri Beta Ciledug hingga Halte Kuningan Barat sejak 29 Mei 2023. Belakangan perubahan rute ini dikeluhkan oleh penumpang dengan tujuan Kuningan sampai Laturharhari lantaran memakan waktu perjalanan yang lebih dengan tujuan Kuningan Rasuna Said, bisa turun di Kuningan Barat lalu menyeberang ke Halte Kuningan Timur. Dari Kuningan Timur bisa menggunakan Koridor 6 Ragunan-Dukuh Atas, rute 6A Ragunan - Thamrin via Kuningan atau rute 6M Blok M-St. Manggarai yang akan menuju ke kawasan Rasuna Said. Meski begitu opsi transit tersebut dianggap melelahkan karena harus menyebrang JPO dari Kuningan Barat ke Kuningan tidak ingin lelah dan punya waktu yang lama maka bisa turun di Halte Tendean lalu naik koridor 6V Ragunan-GBK turun di Halte Mampang Prapatan. Dari Mampang Prapatan naik koridor 6 ragunan-Dukuh Atas ke arah kawasan Kuningan. Alternatif lainnya bisa turun di Halte Tendean lalu naik koridor 7B turun di Blok M. Dari Blok M naik koridor 6M arah Stasiun Manggarai untuk turun di kawasan Kuningan Rasuna Said. Bus ini beroperasi setiap hari dari pukul WIB. Adapun berikut ini rute Koridor L13E. Rute Transjakarta L13 E Terbaru Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Goresan Perjuangan Bangsa di Galeri Nasional Mengisi weekend kali ini, Travelista mau piknik ke Galeri Nasional Indonesia Galnas yang terletak di Konengsplein Cost nomor 4 yang sekarang disebut dengan jalan Medan Merdeka Timur No14 Jakarta Pusat. Untuk menuju ke Galeri Nasional, Sobat Piknik dapat naik busway rute 2 jurusan Harmoni - Pulogadung, rute 2A jurusan Bunderan Senayan – Pulogadung dan rute 2C Monas – PRJ. Dari semua rute tersebut Sobat Piknik dapat turun di halte Gambir 2 dan diteruskan berjalan kaki sekitar 200 meter ke Galeri Nasional atau Sobat Piknik dapat naik busway rute 6H jurusan Lebak Bulus – Senen turun di halte Gambir 1 dilanjutkan berjalan kaki sekitar 500 meter ke Galeri Nasional atau juga Sobat Piknik yang dari luar kota dapat menggunakan kereta jarak jauh dan menengah, turun di Stasiun Gambir lalu berjalan kaki sekitar 400 meter ke Galeri Nasional. Yuk, kita menyusuri trotoar sekitar Gambir dan menyebrangi jalan Merdeka Timur untuk menuju Galeri Nasional yang buka setiap hari kecuali hari senin dan hari libur nasional dengan jam operasional dari jam 0900 – WIB. Memasuki halaman Galeri Nasional, Sobat Piknik akan disambut sebuah patung ruang terbuka penanda baru galeri nasional Indonesia yang diresmikan oleh menteri kebudayaan dan pariwisata Ir Jero Wacik pada 21 mei 2008. Dengan design yang khas, membuat patung ini dijadikan icon Galeri Nasional yang selalu setia menanti Sobat Piknik untuk berkunjung ke sini. Selain itu juga terdapat lukisan 3D yang mungkin jarang Sobat Piknik ketahui. Galeri Nasional menempati gedung yang dibangun oleh Van Rijk pada tahun 1817 dengan material yang diambil dari bekas Kasteel Batavia. Gedung ini juga sempat dijadikan sekolah dan asrama Yayasan Kristen Carpentier Alting Stitching CAS pada tahun 1900 - 1955 yang kemudian diambil alih oleh Yayasan Raden Saleh dan diserahkan kepada Depdikbud pada tahun 1962 untuk dijadikan gedung pameran seni rupa Depdikbud pada tahun 1987 hingga saat ini. Sebelum memasuki ruang pamer Galeri Nasional, Sobat Piknik dapat mengelilingi bagian luar gedung untuk menemukan beberapa spot menarik untuk diabadikan lensa kamera seperti karya mural yang ada ditembok salah satu sudut bangunan galeri. Puas mencari beberapa spot foto menarik yang ada di halaman Galeri Nasional, kini saatnya Travelista memasuki bangunan galari untuk menikmati karya seni rupa yang disimpan di dalamnya. Oya Sobat Piknik, untuk masuk ke Galeri Nasional Indonesia ini tidak dikenakan biaya. Tetapi ada beberapa syarat yang harus Sobat Piknik penuhi untuk mendapatkan izin masuk ke dalam galeri yaitu dilarang membawa makan minum, melepas topi, melepas jaket tebal, dilarang berfoto terlalu dekat dengan koleksi geleri dan memfoto menggunakan blitz. Selain itu, terdapat CCTV dipasang di setiap sudut ruang dan patroli Security. Hal tersebut dilakukan untuk memproteksi semua koleksi galeri yang ada dari ulah tangan yang tidak bertanggug jawab. Patut kita apresiasi ya Sobat Piknik ! Karena koleksi yang disimpan di sini memiliki nilai seni yang tinggi. Di galeri nasional terdapat 2 ruang pamer reguler yang dapat Sobat Piknik kunjungi pada jam operasional yang Travelista sebutkan tadi. Ruang pamer pertama atau galeri satu terdapat di sebelah kiri pada saat Sobat Piknik menaiki tangga menuju lantai 2 nanti. Ruang galeri pertama, menyimpan koleksi seni rupa modern Indonesia dan internasional. Perjalanan seni rupa Indonesia sendiri dimulai sejak jaman prasejarah sekitar tahun sebelum masehi dan mulai memasuki era seni rupa modern sekitar tahun 1820an hingga tahun 1970an. Yuks Sobat Piknik, kita susuri setiap sudut yang ada di ruang pamer atau geleri satu ini. Memasuki ruang pamer pertama yaitu ruang koleksi era akademi seni rupa yang menampilkan beberapa karya populer, salah satunya lukisan cat minyak fathoming cosmos 1 karya I Nyoman Erawan tahun 1958, the flare up of reformasi karya Hening Purnamawati tahun 1960 dan patung solideritas karya Dolorosa Sagala. Beranjak ke ruang pamer selanjutnya yaitu ruang koleksi era kependudukan jepang, kemerdekaan Indonesia dan era sanggar sekitar tahun 1942 – 1949 yang menampilkan beberapa koleksi lukisan di antaranya wanita menanti karya Sudarso dan istriku karya Dullah. Beranjak ruang koleksi selanjutnya yaitu mooi indie dan persagi yang memajang karya maestro lukis Basoeki Abdullah dengan judul Merapi gelora yang tak kunjung padam. Serta ruang koleksi maestro lukis Raden Saleh Syarif Bustaman dengan salah satu karya monumentalnya yaitu penangkapan Pangeran Diponegoro. Dan ruang pamer terakhir adalah ruang koleksi internasional yang menyimpan karya seniman mancanegara seperti Wassily Kand Insky Rusia, Hans Hartung Jerman, Victor Vassarely Hongaria, Sonia Delauney Ukraina, Pierre Saulages Parncis, Zao Wou Ki China dan karya seniman dari belahan dunia lainnya. Di ruang ini juga menampilkan karya seni rupa dengan judul couple dari seniman asal India G Ravinder Reddy. Selesai sudah Travelista menikmati koleksi seni rupa di galeri satu. Sekarang Travelista beranjak ke ruang pamer di galeri 2 yang terletak berseberangan dengan geleri 1. Galeri 2 menyimpan koleksi era gerakan seni rupa baru GSRB, gerakan ini lahir di tengah situasi politik tanah air yang tidak kondusif yaitu peristiwa malari tahun 1974 yang membatasi kebebasan berkarya di masa itu. Di ruang pamer GSRB ini Sobat Piknik dapat menikmati koleksi dari beberapa seniman di masa itu seperti the flag of red and white karya Bonyong Munni Ardhi, drawing karya Priyanto Sunarto, pedagang asongan karya Hardi, the general karya I Nyoman Nuarta juga kotak X karya Jim Supangat dan Rangkulan Narsen Afarata. Di ruang pamer GSRB ini juga menyimpan koleksi seni rupa multimedia karya Hafiz Rancajale. Seniman, Kurator dan pendiri Forum Lenteng dan Ruang Rupa Jakarta. Dan ruang terakhir yang dapat Sobat Piknik nikmati di galeri ini adalah ruang koleksi seni rupa kontemporer yang memajang karya beberapa seniman seperti the dog eats its found object karya Eddie Hara, gula dan semut karya Iriantine Karnaya, preserve vs exploit karya Anusapati, Anungga Rungga karya Agoes Jolly, born and freedom karya Heri Dono serta kehidupan 1 - 4 karya Marida Nasution. Keren - keren kan semua koleksi yang ada di Geleri Nasional Indonesia ini ? Tidak ada salahnya Sobat Piknik datang ke sini untuk menikmati karya cipta seniman – seniman Indonesia pada khususnya yang berkarya dan berjuang di setiap jamannya untuk memperoleh kemerdekaan berekspresi dan berpendapat dalam sebuah karya. Selesai sudah piknik kali ini. Sampai jumpa di piknik selanjutnya... Pesan moral Pahatan dan goresan mencipta sebuah benda karya yang dibuat merupakan sebuah ekspresi kebebasan. Seperti para seniman yang terus berkarya di jamanya yang tak tunduk dengan keadaan dan tekanan. Mereka terus mengekspresikan kebebasan untuk mencapai arti sebuah kemerdekaan diri, kemerdekaan negeri. Geleri Nasional adalah contoh sebuah wadah untuk memamerkan dan melestarikan berbagai karya seni rupa. Dengan tetap lestarinya karya seni rupa akan menumbuhkan daya kreatif dan apresiatif masyarakat dalam sebuah peradaban.
rute busway ke galeri nasional