Gurumemberikan penugasan untuk membuat Peta tentang jalur kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ke kepulauan Indonesia Guru menutup pembelajaran sesuai dengan prosedur rutin (ucapan terima kasih, doa dan salam) 10 D. PENILAN Pengetahuan : Tes tertulis/Lisan,Penugasan
prosesmigrasi nenek moyang indonesia Menurut pendapat para ahli, pada periode 40.000 tahun yang lalu jenis manusia purba Meganthropus, Pithecanthropus dan jenis Homo telah mengalami kepunahan. Penghuni kepulauan Indonesia kemudian bergeser ke manusia-manusia migran yang datang dari berbagai wilayah di Asia dan Australia.
Kedatangannenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari Yunnan melewati Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pula-pulai lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan kapak persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi dengan ras Austro-Melanesoid.
Fast Money. Harry Widianto, kepala riset Balai Arkeologi Yogyakarta. Fernando Randy/Historia. Penutur Austronesia yang diyakini bermigrasi dari Taiwan bukan satu-satunya populasi ras Mongoloid yang pernah mendiami Nusantara. Ada kelompok lain yang diperkirakan lebih dulu bermigrasi ke Nusantara, bergerak dari Asia Daratan, melewati rute barat. Austronesia adalah istilah yang diberikan ahli linguistik untuk menyebut rumpun bahasa yang dituturkan oleh orang di Kepulauan Indo-Malaysia dan kawasan Oceania. Rumpun bahasa Austronesia terdiri dari bahasa dan digunakan oleh sekira 270 juta penutur. Sebelum masa kolonialisme Eropa, persebaran bahasa Austronesia mencapai lebih dari separuh belahan dunia. Penuturnya meliputi Madagaskar di ujung barat hingga Kepulauan Paskah di ujung timur Pasifik, serta dari Taiwan-Mikronesia di batas utara hingga Selandia Baru di batas selatan. Kepala riset Balai Arkeologi Yogyakarta, Harry Widianto, menjelaskan kawasan penutur bahasa Austronesia di Indonesia sangat luas. Indonesia berada di tengah kawasan sebaran. “Penghuninya melingkupi 60 persen lebih dari seluruh penutur Austronesia di dunia,” kata Harry. Mayoritas penutur bahasa Austronesia adalah orang-orang di Indonesia bagian barat. Sedangkan orang-orang di Indonesia timur hingga kini memakai bahasa non-Austronesia atau Bahasa Papua. Secara bahasa, warisan Austronesia ditandai dengan kata-kata yang mirip dalam bunyi dan makna. Beberapa kata, seperti bilangan satu sampai sepuluh di berbagai kawasan persebaran Austronesia, menunjukkan kekerabatan itu. Misalnya, dalam bahasa Jawa kuno, hitungan satu sampai sepuluh, yaitu sa, rwa, telu, pat, lima, nem, pitu, wwalu, sanga, sapuluh. Dalam bahasa Minangkabau, hitungan satu sampai sepuluh, yaitu ciek, duo, tigo, ampek, limo, anam, tujuah, salapan, sambilan, sapuluah. Dalam bahasa Bugis, hitungannya menjadi seddi, dua, tellu, eppa, lima, enneng, pitu, aruwa, asera, seppulo. Tak jauh beda dengan Tagalog, bahasa resmi di Filipina, yaitu isá, dalawa, tatló, ápat, lima, ánim, pitó, waló, siyám, sampû. Dua Cabang Migrasi Banyak ahli mengatakan bahwa persebaran rumpun bahasa Austronesia yang luas disebabkan proses perpindahan bangsa penutur rumpun bahasa itu ke luar dari daerah asalnya. Peter Bellwood, dosen arkeologi di School of Archaeology and Anthropology Australian National University, dalam Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia, mengajukan teori bahwa daerah asal bangsa Austronesia adalah Taiwan dan pantai Cina bagian selatan yang kemudian turun ke selatan melewati Filipina dan masuk ke Nusantara. Daerah itu menghasilkan bukti budaya khas Austronesia yang paling tua di Asia Tenggara. Seperti situs Hemudu di teluk Hangzou, Provinsi Zhejiang yang berumur tahun. Selanjutnya, pada tahun yang lalu, mereka menyebar ke berbagai bagian dunia. Mereka tiba di Nusantara paling tidak tahun yang lalu, sebelum mereka mencapai wilayah Pasifik pada tahun yang lalu. “Rute migrasi mereka itu yang diyakini teori Out of Taiwan, yang menyebut wilayah Cina bagian selatan, kemungkinan wilayah Fujian atau Zhejiang, adalah daerah asal mereka sebelum bermigrasi ke Taiwan,” kata Harry. Bangsa Austronesia banyak dikaitkan dengan dimulainya budaya Neolitik di Nusantara. Munculnya budaya ini dianggap sebagai peristiwa penting dalam sejarah pendudukan manusia di wilayah itu karena membawa perubahan yang signifikan. Budaya khas ini ditandai oleh kehidupan masyarakat yang menetap, penjinakan tanaman dan hewan, peralatan batu yang dipoles, pembuatan tembikar, perhiasan, dan pemujaan leluhur. Semua itu diyakini dibawa para penutur Austronesia sembari mereka berdiaspora. Rupanya penutur Austronesia bukan satu-satunya yang dihubungkan dengan persebaran budaya Neolitik. Kemungkinan ini diungkap pula oleh Truman Simanjuntak, arkeolog senior di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, dalam “The Western Route Migration a Second Probable Neolithic Diffusion to Indonesia” termuat di New Perspectives in Southeast Asian and Pacific Prehistory. Herawati Supolo-Sudoyo, peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Fernando Randy/Historia. Menurut Truman data baru dari berbagai disiplin ilmu mengungkapkan kemungkinan masuknya budaya Neolitik lain dari Asia Tenggara Daratan yang kemudian masuk ke Indonesia bagian barat. Ini nampak ketika melihat temuan di situs Gua Sireh di Sarawak, Malaysia Borneo, memiliki lebih banyak kesamaan dengan yang ada di Semenanjung Malaysia dan Thailand daripada yang tersebar melalui jalur Taiwan dan Filipina. Rute migrasi ini pun mencapai Indonesia barat lebih awal ketimbang migrasi rute timur oleh para penutur Austronesia. Mereka diperkirakan mulai bermigrasi ke Nusantara sekira tahun lalu. Pembawanya mungkin orang-orang yang berbahasa Austroasiatik, rumpun bahasa yang berbeda dengan Austronesia namun diduga tetap berasal dari satu rumpun yang sama. Truman menjelaskan, Austronesia dan Austroasiatik berasal dari bahasa Austrik yang dipakai di Yunan. Bahasa itu kemudian terpecah dan berkembang masing-masing. Bahasa Austroasiatik digunakan di sekitar Asia Tenggara Daratan. Adapun bahasa Austronesia digunakan di sekitar wilayah kepulauan, seperti Taiwan, Filipina, Pasifik, Madagaskar, hingga Pulau Paskah, sesuai persebarannya. Bedanya adalah produk budayanya. Austroasiatik dicirikan dengan tembikar berhias tali. Sedangkan Austronesia ditandai dengan gerabah berslip merah. Bukti Genetika Kemungkinan leluhur Nusantara datang lewat jalur barat itu dibuktikan secara genetika. Herawati Supolo-Sudoyo, peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, menjelaskan adanya pembauran gen leluhur penutur Austronesia dengan penutur Austroasiatik yang menetap di Indonesia bagian barat. Misalnya, gen manusia Jawa membawa gen Austroasiatik dan Austronesia. Begitu pula manusia etnis Dayak dan manusia di Pulau Sumatra yang nampak pada etnis Batak Toba dan Batak Karo. Dua gen leluhur itu kian tak muncul semakin ke timur. Misalnya, penduduk Lembata dan Suku Lamaholot, Flores Timur, membawa genetika Papua Melanesia dengan persentase paling tinggi dan sedikit genetika bangsa penutur Austronesia. Lebih ke timur, misalnya penduduk di Pulau Alor, semakin kuat genetika Papuanya. Baca juga Fosil dan Lokasi Temuan Leluhur Manusia Indonesia “Latar belakang genetis itu bergradasi. Dari Indonesia, red. barat Austronesia yang dominan, lalu gen Papua dimulai dari NTT, Alor, dan seterusnya di Indonesia bagian timur, red.,” kata Herawati. Genetika juga membuktikan migrasi kelompok Austroasiatik ini terjadi lebih dulu dibandingkan migrasi Austronesia. Dari asalnya di Yunan, mereka tak pergi ke Taiwan tapi langsung ke selatan menuju Asia Tenggara Daratan, seperti Vietnam dan Kamboja, menyusuri Semenanjung Malaya hingga ke Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Dua kelompok sesama ras Mongoloid itu penutur Austronesia dan Austroasiatik kemudian berbaur di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Jika kini seluruh masyarakat akhirnya berbahasa Austronesia, itu karena penuturnya lebih bisa mempengaruhi penutur Austroasiatik kendati lebih dulu tiba di Nusantara.
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang16 Agustus 2022 1404Jawaban yang benar adalah C. Yunan, Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Jawa, menuju Nusa Tenggara. Bangsa Proto Melayu adalah bangsa yang berasal dari Yunan dan memasuki wilayah Indonesia sekitar tahun 1500 SM. Sebagai salah satu nenek moyang Bangsa Indonesia, masuknya bangsa Proto Melayu ini dengan menempuh dua jalur yaitu jalur barat dan jalur Timur. 1. Jalur barat Yunan - Semenanjung Malaysia - Sumatra - Jawa - Kalimantan - Sulawesi - Nusa Tenggara. 2. Jalur Timur Yunan - Teluk Tonkin - Thailand - Filipina - Sulawesi - Maluku - bahkan ke Papua. Jadi, jawaban yang benar adalah C.
Peta Perjalanan Nenek Moyang Bangsa Indonesia – Pertama, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan dan Campa. Argumen ini mengacu pada pendapat Moh. Ali dan Kern dan sekitar tahun 3000 SM – 1500 SM terjadi gelombang berbagai negara di Yunan dan Camp akibat tekanan dari negara lain dari Asia Tengah yang lebih kuat. Kemiripan bahasa, nama hewan, dan nama alat yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia menegaskan argumentasi ini. Kedua, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri. Argumen ini mengacu pada pendapat Mohammad Yamin yang mendukung penemuan fosil dan sisa manusia tertua di Indonesia secara besar-besaran. Saat ini, fosil dan artefak tertua ditemukan di kawasan Asia. Peta Perjalanan Nenek Moyang Bangsa Indonesia Ketiga, penduduk asli yang menempati wilayah Indonesia termasuk ras Melayu. Oleh karena itu, bangsa Melayu dimasukkan sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Argumen ini mengacu pada teori Hogen. Bangsa Melayu yang merupakan nenek moyang bangsa Indonesia dapat dibedakan menjadi dua dua, yaitu Jalur Rempah Nusantara Pada Masa Pra Aksara Proto-Melayu memiliki budaya yang lebih tinggi dari Homo Sapiens di Indonesia. Kebudayaan mereka adalah kebudayaan batu yang berkembang neolitik. Buah dari budaya mereka masih menggunakan batu, namun dilakukan dengan hati-hati pelan-pelan. Kapak persegi merupakan turunan budaya Proto-Melayu yang masuk ke Indonesia dari arah barat dan kapak lonjong dari arah timur. Keturunan Proto-Melayu yang masih hidup sampai sekarang, di antaranya suku Dayak, Toraja, Batak, Papua. Sejak 500 SM, Deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia secara bergelombang dari arah barat. Budaya Melayu Deutro lebih unggul dari Melayu Proto. Produk budaya mereka adalah besi . Kebudayaan mereka sering disebut dengan kebudayaan Don Song, yaitu nama sebuah kebudayaan di daerah Tonkin yang memiliki kemiripan dengan suku Melayu Deutro. Daerah Tonkin diduga merupakan asal mula Melayu Deutro, sebelum menyebar ke wilayah Indonesia. Produk penting dari budaya logam di Indonesia adalah kapak corong atau kapak sepatu, nekara, dan bejana logam. Di antara keturunan Melayu Deutro yang masih hidup hingga sekarang, ada Melayu, Batak, Minang, Jawa, Bugis. Melayu Deutro merupakan salah satu nenek moyang bangsa Indonesia. Melayu Deutro di seluruh Indonesia berasal dari daerah Dongson di Vietnam Utara. Bagaimana Deutro mengirim orang Melayu ke Indonesia? Coffee And Tea For Shakespeare’s Lifetime Rute barat Melayu Deutro ke Indonesia adalah dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat terletak di Semenanjung Malaka, dan mencapai pulau-pulau sekitar 500 SM. Melayu Deutro juga dikenal sebagai Melayu Muda Deutero Melayu, sebagaimana disebutkan Kedatangan orang Deutro Melayu ke pulau-pulau tersebut menyebabkan perubahan penting dalam gaya hidup penduduk asli. Kelompok Melayu Deutro memperkenalkan cara bercocok tanam, beternak hewan seperti sapi, lembu, kuda, babi, dll. untuk konsumsi dan hewan kurban. Menurut ahli prasejarah Von Heine Geldern, budaya Dongson berasal dari Tongkin, yang kualitas tembaganya tinggi, seperti yang disebutkan dalam buku tersebut. Cara bercocok tanam bagi orang Melayu Deutro masih sangat sederhana yaitu dengan menanami hutan. Namun, pada saat itu, sistem ini dianggap sebagai kemajuan besar. Orang Melayu Deutro menebangi hutan untuk membajak tanah dan menciptakan usaha pengairan pertanian. Oleh karena itu, orang Melayu Deutro menginginkan tempat-tempat seperti Jawa dan pesisir Sumatera berfungsi seperti di tanah airnya. Terfo, Tenun Suku Sobey Papua Dari Daun Nipah Selain Dongson, komunitas Melayu tumbuh dari daerah Bacson-Hoabinh. Daerah ini juga berada di pesisir Vietnam, dekat Teluk Tongkin. Kedatangan orang-orang Melayu Deutro yang menetap dan bermukim menyebabkan sebagian penduduk asli menolak dan masuk ke tanah air atau pergi ke timur Indonesia saat ini. Sementara itu, banyak penduduk asli yang menerima pendatang dan tinggal bersama mereka. Dengan demikian, jalur barat Melayu Deutro dari Indonesia pergi dari Asia ke Thailand, Malaysia Barat Semenanjung Malaka, dan kemudian ke pulau-pulau. Simak baik-baik ya ers! – Soal dan jawaban dasar mata pelajaran bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka buku pengantar kelas 4 161 halaman tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia. Pada kunci tanya jawab kelas 4 SD halaman 161 Kurikulum 4 SD 161 Indonesia Merdeka, anak-anak akan belajar tentang peta imigrasi nenek moyang mereka ke Indonesia. Inspiring Spirit Sultan Maulana Hasanuddin Banten Dalam Mewujudkan Masyarakat Sejahtera Setelah mengerjakan soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas Merdeka 4 SD halaman 161, anak-anak diharapkan mampu memahami asal-usul nenek moyangnya di tanah air. Baca juga PERTANYAAN KUNCI & JAWABAN MATEMATIKA KELAS 7 158 159 Banyak siswa di kelas yang mengandalkan grafik. Baca juga PERTANYAAN KUNCI & JAWABAN BAHASA INGGRIS KELAS 8 Halaman 137, Isikan semua detail pada tabel. Setelah membaca teks “Leluhur Kita” dan melihat gambar dengan cermat, beri tahu kami apa yang Anda pahami tentang asal usul nenek moyang kita. Mempelajari Identitas Dan Jati Diri Bangsa Melalui Sastra Teori ini dianggap memiliki bukti logis yang kuat dari ahli sejarah Austria, Robert Von Heine-Geldern. Menurutnya, sejak zaman Neolitik hingga Zaman Perunggu 2000 – 500 SM orang-orang purba dari wilayah Yunnan China Selatan telah bermigrasi ke Asia Selatan termasuk kepulauan. Geldern menamai pulau di Asia selatan ini sebagai Austria yang artinya pulau selatan. Austronesia mencakup kata Austro selatan dan Nesos pulau. Austria sendiri mencakup wilayah yang luas, termasuk pulau Malagasi atau Madagaskar di Selatan dan Pulau Paskah di Timur dan dari Taiwan di Utara hingga Selandia Baru di Selatan. Apa Perbedaan Bahasa Rusia Dan Bahasa Bahasa Slavia Lainnya? Teori Geldern terinspirasi dari penemuan banyak alat manusia purba berupa beliung persegi di seluruh Indonesia, antara lain Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Alat-alat kuno ini sama dengan alat-alat orang kuno di wilayah Asia lainnya seperti Myanmar, Vietnam, Malaysia, dan Kamboja, terutama di sekitar wilayah Yunnan. Teori Geldern diperkuat oleh penelitian Dr H Kern pada tahun 1899 yang menganalisis sekitar 113 bahasa daerah di Indonesia. Kern menyimpulkan bahwa semua bahasa daerah adalah turunan dari rumpun bahasa yang sama, yaitu bahasa Australia. Menurut Geldern, migrasi manusia purba dari Yunnan ke daratan hanya terjadi satu kali. Gelombang migrasi juga terjadi pada Zaman Perunggu 400-300 SM. Asal Usul Persebaran Nenek Moyang Di Indonesia Migran kuno ini juga membawa artefak tembaga lainnya seperti kapak sepatu dan tongkat kayu dari dataran Dong Son. Menurut sejarah, untuk menyeberangi lautan dari Asia Tenggara seperti Malaysia dan sekitarnya, nenek moyang bangsa Indonesia melakukannya secara berkelompok dan menggunakan alat transportasi berupa perahu. Perahu panggung adalah perahu dengan tiang kayu di kedua sisinya sebagai bangunan atas. Kapal ini digunakan untuk mengarungi lautan menuju pulau-pulau di Indonesia dan pulau-pulau Australia lainnya. Nenek moyang bangsa Indonesia adalah para pelaut pemberani. Setelah melalui perjalanan yang penuh rintangan, nenek moyang bangsa Indonesia tiba di beberapa pulau di bagian utara. Mengenal 4 Teori Asal Usul Nenek Moyang Indonesia Artikel ini telah tayang di dengan nama Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Halaman 161 Awal mula nenek moyang dan di dengan nama awal mula nenek moyang bangsa Indonesia sangat besar. Suatu bangsa memiliki suku, bahasa, ras, golongan dan agama tertentu. namun banyak orang yang tidak mengetahui tentang asal usul leluhur bangsa Indonesia itu sendiri. Kita sebagai orang yang benar tidak boleh melupakan sejarah dari mana asalnya dan mengapa kita ada di Indonesia. Padahal, kita perlu mengenal leluhur kita yang hidup sebelumnya, meski hanya melalui ilmu. Banyak teori yang bermunculan tentang dari mana sebenarnya nenek moyang bangsa Indonesia berasal. Sejarawan bekerja sama untuk menyajikan argumen mereka dan validitas pandangan mereka yang berbeda. Ada banyak teori yang menjelaskan asal usul nenek moyang orang Indonesia, seperti Nenek moyang kita berasal dari Yunnan, China. Moh mendukung ide ini. Ali yang percaya bahwa Indonesia berasal dari Mongolia menyerbu rakyat dan bermigrasi ke selatan. Ada juga Geldern dan yang mendukung ide ini. Konsep dasar keduanya adalah Menurut teori ini, perpindahan penduduk dari Yunnan ke Laut Indonesia melalui 4 gelombang ada yang mengatakan 3 gelombang, yaitu; Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Teori ini mengatakan bahwa orang yang tinggal di pulau ini berasal dari Taiwan, bukan dari Cina Daratan. Harry Truman Simanjuntak mendukung gagasan ini. Menurut sistem bahasa, dijelaskan bahwa di antara semua bahasa suku-suku yang ada di pulau itu termasuk dalam rumpun yang sama, yaitu rumpun Australia. Akar dari semua bahasa yang digunakan nenek moyang penduduk pulau berasal dari keluarga Australia di Formosa atau yang dikenal dengan keluarga Taiwan. Selain itu, karena penelitian genetik dilakukan pada ribuan kromosom, mereka tidak menemukan pola genetik di wilayah China. Austronesia mengacu pada wilayah geografis yang penduduknya berbicara bahasa Australia. Wilayahnya meliputi Kepulauan Formosa, Kepulauan termasuk Filipina, Mikronesia, Melanesia, Polinesia, dan Kepulauan Madagaskar. Secara harfiah, Austria berarti “Kepulauan di Selatan” dan berasal dari bahasa Latin austrÄlis yang berarti “selatan” dan bahasa Yunani nêsos jamak nesia yang berarti “pulau”. Jika bahasa Jawa di Suriname dimasukkan maka daerah itu juga termasuk daerah itu. Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa ada komunitas berbahasa Melayu di pesisir Sri Lanka. Salah satu cabang terbesarnya adalah cabang Sundik yang mewarisi bahasa Australia dengan jumlah penutur terbanyak, yaitu Jawa, Melayu dan Indonesia, Sunda, Madura, Aceh, Batak, dan Bali. Asal Usul Nenek Moyang Pribumi Asli Bangsa Indonesia Halaman 2 Rumpun bahasa Melayu-Polinesia adalah cabang utama dari rumpun bahasa Australia yang mencakup semua bahasa Australia yang digunakan di luar Taiwan dan memiliki total 351 juta penutur. Secara umum, bahasa Melayu-Polinesia MP dibagi menjadi dua kelompok, Melayu-Polinesia Barat dan Melayu-Polinesia Tengah Timur. Konsep Nusantara menyatakan bahwa asal usul bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari luar. Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J. Crawford mendukung teori ini. Teori ini didasarkan pada beberapa argumentasi, antara lain Berdasarkan hasil penelitian Gregorius Keraf Gorys Keraf tentang bahasa-bahasa penduduk pulau sebagaimana diuraikan dalam bukunya yang berjudul Comparative Linguistics Historia 1984 muncullah gagasan baru tentang asal usul bahasa-bahasa di Indonesia. Menurut Keraf, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, bukan dari manapun, bukan pula pulau dari Daratan Asia Tenggara atau Semenanjung Malaka. Teori ini menyatakan bahwa manusia modern yang hidup saat ini berasal dari Afrika. Dasar doktrin ini Soal And Kunci Jawaban Pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Kelas 4 Hal 161, Nenek Moyang Peta asal usul nenek moyang bangsa indonesia, peta penyebaran nenek moyang bangsa indonesia, peta rute perjalanan nenek moyang bangsa indonesia, perjalanan nenek moyang bangsa indonesia, penyebaran nenek moyang bangsa indonesia, kepercayaan nenek moyang bangsa indonesia, asal nenek moyang bangsa indonesia, persebaran nenek moyang bangsa indonesia, peta perjalanan nenek moyang indonesia, foto nenek moyang bangsa indonesia, nenek moyang bangsa indonesia, peta nenek moyang indonesia
peta jalur migrasi nenek moyang bangsa indonesia